Jawa Tanpa Gunung Hanya Pulau Karang

Indonesia  adalah Negara dengan gunung berapi terbanyak di dunia, bahkan orang menyebutnya dengan julukan negara di cincin api. Di pulau jawa ada banyak gunung berapi aktif yang siap menyemburkan isi perutnya kapan saja, misalnya gunung merbabu, merapi, bromo, sindoro, slamet, kelud. Bila itu terjadi bisa dipastikan akibat yang ditimbulkan di masyarakat. Warga bermukim di sekitar gunung dalam radius tertentu harus diungsikan. Masih ingat kita dengan gunung kelud di jawa timur  yang memuntahkan isi dapur magmanya ke udara dengan ketinggian yang sangat menakjubkan 17 KM, suara gemuruh terdengar sampai di yogyakarta padahal jaraknya sangat jauh. Semburan abu kelud akhirnya dibawa angin  sampai radisus 1000 KM dari pusat gunung.  Tidak hanya abunya yang sampai kemana-mana tapi awan panas yang meluncur kebawah tidak kalah berbahanya. Jika kita berada dalam radus jangkauan awan panas, tentu tidak ada tempat berlari lagi, sebab kecepatan awan panas mencapai 250 KM perjam, yang bisa dilakukan hanya tinggal berdoa saja, semoga dosa-dosanya diampuni. Sebab percuma saja capek-capek berlari akhirnya kena juga. Sebelum hal itu terjadi pemerintah memiliki banyak ahli gunung berapai misalnya Pak Surono yang penomenal dengan rambut ubannya yang khas, memberikan kiat-kiat untuk menghindari bahaya gunung berapi misalnya menetapkan batas level satatus gunung tersebut, level paling atas status AWAS.
Jawa Tanpa Gunung Hanya Pulau Karang

Sering Menimbulkan pertanyaan, apakah Gunung berapi selalu menakutkan jika berkaca dari letusan beberapa gunung sebut misalnya merapi di jogja atau kelud di jawa timur?  hampir semua gunung api di Indonesia adalah tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Jika gunung berapi tidak meletus dia adalah tempat wisata dan apabila meletus dia sangat menakutkan kemolekannya berubah menjadi kegarangan dan manusia harus bisa mengenalnya, Bahkan kerajaan mataram kuno harus memindahkan kerajaanya ke jawa timur karena letusan merapi yang sangat dahsyat. Sisa- sisa letusan masih bisa kita lihat, Banyak candi-candi yang terkubur dengan kedalaman sampai 10 meter dari permukaan tanah. saat ini letusan gunung berapi sudah dapat dikenali dengan peralatan digital yang canggih disamping tanda-tanda alam yang menjadi kearifan lokal. Indonesia memiliki banyak ahli gunung berapi dan kita harus apresiasi dengan pekerjaan mereka, sebut misal mbah Surono.Tapi dalam melakukan pekerjaannya mengumpulkan data para ahli kadang kala mendapatkan halangan misalnya alat pendeteksi gempa di dieng hilang di curi orang.

Ketika gunung masuk dalam level awas, sebenarnya bencana pendahuluan sudah terjadi. Bagaimana para penduduk harus di evakuasi ke tempat yang lebih aman, secara otomatis denyut nadi ekonomi terhenti. Pedagang kesulitan berjualan di area wisata (tukang es, siomay, bakso, mainan anak, Tukang urut) semua berhenti jualan. Pemandu wisata libur untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan cuma bisa garuk-garuk saja karena wisatawan ogah naik gunung jebluk. Petani juga mengalami kerugian karena tanaman yang hancur terkena pasir campur abu. Sangat sulit dengan situasi ini.

Meskipun gunung dalam catatan sejarah sering merenggut jiwa tapi setiap ada gunung berapi selau menjadi tempat tinggal yang ramai penduduknya, eksotis gunung berapi memang menjadi daya tarik bagi siapa saja. Pemandangannya yang indah dan udaranya sejuk memang selalu dianggap sebagai tempat yang terbaik dibumi ini. Bagi masyarakat sekitar  gunung  adalah tempat bercocok tanam yang subur dan orang  luar negeri menyebutnya gunung berapi sebagi keranjang roti orang Indonesia. Apa pun yang ditaman tumbuh dengan baik. Sawah, ladang, ngarai dan mata air yang mengalir di kaki gunung adalah bagian dari kemolekan itu, Sekali lagi gunung telah banyak memberikan banyak berkah.

Mengapa di Indonesia banyak gunung api? Posisi Indonesia yang berada yang berada dalam titik pertemuan tiga lempeng tektonik, lempeng erasia, lempeng Indo Australia dan lempeng Pasifik yang saling bertabrakan menjadikan Indonesia sebagai penghasil gunung api aktif terbanyak didunai setelah koruptor tentunya. Pertemua lempeng ini bisa menjadikan bencana bagi kita semua,  tapi sekaligus menjadikan Indonesia sebagai penghasil mineral terbesar didunia. Tambang minyak, gas, biji besi, timah, maling uang negara adalah sebagian kecil yang dihasilkan dari tabrakan banyak lempeng tersebut. Bagaimana bila tiga lempeng itu tidak ada atau tidak saling bertabrakan? Jawabannya adalah pulau jawa hanya sebagai pulau karang yang tandus  dan tidak akan ada cerita Mbah marijan yang pemberani. Hujan abu kelud yang membuat banyak orang sangat kesulitan dalam beraktifitas  jangan dianggap sebagai kutukan, Seperti halnya google dengan algoritmanya yang membuat banyak blogger sesak napas karena sulit untuk diamati dan dipelajari, kelud juga memiliki siklus algoritma yang bisa diamati dan dipelajari untuk meminimalkan jumlah korban.  Semoga tetap aman.
Jawa Tanpa Gunung Hanya Pulau Karang Jawa Tanpa Gunung Hanya Pulau Karang Reviewed by anton chang on 10:01:00 PM Rating: 5
Powered by Blogger.