Fosil Ini Sangat Mengerikan..Lihat Ini

Di lembah padang pasir Wadi al-Hitan, sekitar 150 km sebelah barat daya dari Kairo, Mesir. Telah dibuka museum pertama di Timur Tengah yang didedikasikan untuk fosil yang menampilkan bentuk awal dari paus, sekarang sudah punah dan dikenal sebagai "paus berjalan. Inti dari museum adalah kerangka 37-juta tahun dan panjang 20 meter dari ikan paus berkaki yang memberi kesaksian bagaimana paus modern berevolusi dari mamalia darat. Lembah museum Paus ini juga rumah bagi alat prasejarah digunakan oleh manusia purba dan berbagai fosil ikan paus dipamerkan dalam kotak kaca menguatkan transisi evolusioner dari ikan paus awal dari darat ke makhluk air.

Tapi bagaimana fosil ikan paus berakhir di tengah gurun terpanas? Itu karena lembah ini terendam air sekitar 40 sampai 50 juta tahun yang lalu oleh laut yang disebut Laut Tethys yang mencapai jauh di selatan Mediterania yang ada.

Wadi al-Hitan atau Lembah Paus mengandung koleksi berharga fosil dan tulang dari subordo sekarang sudah punah. Paus yang disebut archaeoceti. Fosil-fosil ini menjelaskan salah satu misteri terbesar dari evolusi paus. Munculnya paus sebagai mamalia laut-berubah dari kehidupan sebelumnya sebagai hewan darat. Fosil Wadi Al-Hitan  kembali ke 50 juta tahun yang lalu menunjukkan Archaeoceta termuda, dalam tahap terakhir dari evolusi dari hewan darat menjadi hewan  laut. Mereka sudah menampilkan bentuk tubuh ramping khas paus modern, sementara mempertahankan aspek primitif tertentu tengkorak dan struktur gigi, serta kaki belakang. Banyak dari kerangka paus berada dalam kondisi baik karena mereka telah terpelihara dengan baik di formasi bebatuan. kerangka semi lengkap ditemukan di lembah dan dalam beberapa kasus, bahkan isi perut juga terawetkan.

Museum dibuka sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menarik wisatawan, Tapi Menteri Lingkungan Hidup Khaled Fahmy memperingatkan terhadap menafsirkan pembukaan museum sebagai "dukungan penuh dari teori evolusi," yang bertentangan dengan Islam.

"Itu adalah masalah yang sama sekali berbeda," katanya. "Kami masih terikat sistem kepercayaan Islam kita."